AbstrakVitamin
A distribusi kapsul Universal periodik dosis tinggi adalah intervensi
biaya-efektif untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak di negara
berkembang. Tidak
jelas apakah anak-anak yang tidak terjawab oleh program berada pada
risiko tinggi untuk malnutrisi dan morbiditas penyakit menular. Berdasarkan
data dari Sistem Surveillance Gizi, kami membandingkan status gizi dan
indikator kesehatan lainnya dari anak-anak berusia 12-59 mo di pedesaan
Indonesia yang melakukan dan tidak menerima kapsul vitamin A dalam 6
bulan terakhir. Sebanyak 241.087 dari 335.034 anak (72,0%) menerima kapsul vitamin A antara 1999 dan 2003. Pada
anak-anak yang melakukan dan tidak menerima kapsul vitamin A,
masing-masing, dengan proporsi berat badan untuk usia, tinggi
badan-banding-usia, dan berat-untuk-tinggi Z skor <-2 adalah 37,0 vs
42,5%, 39,2 vs 45,6%, dan 6,9 vs 7,4% (P <0,0001).. Demikian
pula, proporsi dengan anemia, diare selama wk terakhir, diare saat ini,
dan demam saat adalah 49,2 vs 54,8%, 6,7 vs 8,4%, 4,4 vs 6,0%, dan 1,4
vs 1,7% (P <0,0001). Anak-anak
yang tidak menerima vitamin A juga kurang mungkin untuk menerima
imunisasi anak dan milik keluarga dengan bayi yang lebih tinggi dan
angka kematian anak di bawah 5-y daripada anak-anak yang menerima
vitamin A. Meskipun kurangnya akses terhadap intervensi kesehatan
masyarakat dan demografi faktor
juga dapat berkontribusi pada tingkat kekurangan gizi pada anak-anak
terjawab oleh vitamin A Program kapsul, ada kemungkinan bahwa
peningkatan cakupan suplementasi vitamin A akan membantu untuk
memaksimalkan manfaat bagi kelangsungan hidup anak.(Riri susanti )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar